“Aku untuk kamu, kamu untuk aku. Namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda”
By marcell~peri cintaku
Baca judulnya aja udah NYESEK abis. Apalagi ngejalaninya. Sepasang remaja saling mencinta tapi apa daya perbedaan yang mereka temukan. Dan menurut gue ini adalah Tipe pacaran yang susah untuk diperjuangkan. Yup itulah yang dialami adek gue
micha. Kasihan..
Adek gue ini adalah tipe orang pendiem, dia orangnya ga banyak bicara. Dan gue kaget, tiba-tiba aja curhat dan menceritakan kisah cintanya yang sangat dramatis itu. Gue bingung mau komentar ke dia gimana. Karena gue kan belum punya pac... Duh bentar kebelakang dulu.
Oke kita lanjutkan, Indonesia adalah salah satu negara yang isinya gado-gado. Jadi wajar saja kalau terjadi hubungan mesra lintas suku, budaya, agama, dan bahkan antar spesies. Namun hampir semua keluarga menuntut anak-anaknya untuk mencari pasangan yang seagama dengannya.
Bahkan pernikahan seorang muslim dengan non-muslim dianggap tidak sah. Negara pun tidak melegalkan pernikahan berbeda agama. Bisa dibayangkan sulitnya jika berpacaran dengan orang yang berbeda agama dengan kita? itulah salah satu sebab gue masih jomblo hingga saat ini. #Nyari Alibi.
Sayangnya panah cupid tidak memandang bulu ketek. Si anak tengil yang kerjaannya bikin orang
jatuh cinta itu menembakkan panah tanpa melihat apa agama dari korban panah cintanya. Kalau sudah begini, suatu hubungan pacaran bisa sangat rumit, serumit kasus raffi ahmad dan yuni shara. Keluarga hampir pasti tidak setuju dan akan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan kamu dan pasangan beda agamamu.
Belum lagi perbedaan ritual keagamaan yang melahirkan perbedaan cara hidup bahkan prinsip lo dan pasangan elo. Hubungan biasa tanpa halangan saja sudah cukup menguras energi. Apalagi ditambah dengan gangguan-gangguan dari keluarga dan perbedaan nilai dasar kalian. Iya kalian. Pacaran beda agama merupakan tantangan yang tidak mudah untuk ditaklukkan.
|
Rambut gue gak se-krebo itu kog :) |
Gue pernah baca artikelnya temen gue
disini, yang menceritakan susahnya memperjuangkan pacaran yang berbeda agama. Jadi ceritanya ada dua orang yang berpacaran beda keyakinan. Salah satu di antara mereka meminta kekasihnya untuk ikut masuk ke dalam keyakinannya, terus pasangannya itu ngejawab,
"Kalo Tuhan aja bisa aku khianatin, apalagi kamu kelak?".
Trus ada juga,
"Yuk.. masuk ke agamaku.. Biar kita bisa menyatu sampe punya anak cucu.."
Trus, gimana kalo si dia ngejawab,
"Sekarang gimana kalo aku balik pertanyaan kamu. Maukah kamu pindah ke agamaku.. biar kita bisa menyatu sampe punya anak cucu?"
Ya tentu saja pindah agama ga semudah pindah sekolah atau pindah rumah. Karena kita mempertaruhkan keyakinan yang besar untuk meninggalkan apa yang kita percayai selama ini. Dan kalau pun kita mau, kita juga harus bisa menanggapi respon-respon yang kurang mendukung kita jika pindah agama. Entah itu keluarga, kerabat, teman, dan mas-mas konter yang sering kita hutangi. Tentu saja
sakit hati dan penyesalan tak terhindarkan lagi.
Gue juga mendapat tips-tips dari artikel yang gue baca
disini. Semoga bisa memberi pencerahan bagi kita semua. Dan lekas mendapat jodoh, huahaha.
- Tentukan seberapa dalam tingkat kereligiusan kamu. Jika kamu adalah seseorang yang cukup religius, kemungkinan kamu mengalami konflik besar dalam menjalani hubungan pacaran kamu. Kamu sangat sayang dengan pasangan kamu tapi kamu merasa pesimis akan menikahinya karena kamu punya mimpi membangun keluarga yang sangat religius. Keadaan ini bisa sangat memberatkan suatu hubungan, karena kamu jadi maju-mundur dalam membangun hubungan yang baik dengan pasanganmu.
- Renungkan pandangan orang tua kamu dan pasanganmu terhadap hubungan intim yang terjalin antar agama. Jika orang tua kamu termasuk orang yang terbuka dengan perkawinan beda agama, maka kamu bisa bernafas lega. Namun jika sebaliknya, kamu dalam masalah besar. :D Pasangan yang tidak disetujui orang tua biasanya menjalin hubungan dengan diam-diam alias backstreet. Backstreet bukan saja melelahkan tapi juga membuat hubungan kamu dan orang tuamu merenggang karena kamu pastinya akan banyak menutup-nutupi dan beralasan jika ingin kencan dengan pasanganmu.
- Renungkan bagaimana penghayatanmu tentang relasimu dengan keluarga. Apakah kamu tipe orang yang mau menentang perintah orang tua?Apakah kamu menginginkan pernikahan yang direstui orang tua? Bagaimana perasaanmu jika kamu menentang permintaan dari orang tua? Bagaimana perasaanmu saat kamu mengecewakan mereka? Jika kamu merasa dapat mengatasi semua perasaan negatif yang akan muncul, maka kamu masih dapat memperjuangkan hubungan ini. Jika tidak, ada baiknya kamu kembali mengevauasi hubungan kamu sehingga keruwetan masalah ini tidak semakin lama dan melebar.
- Selanjutnya, kamu harus berempati terhadap pasangan kamu yang sama dag-dig-dugnya dengan kamu. Saran saya, jangan pusing sendiri dengan masalah ini. Meskipun ini merupakan masalah internal keluarga kamu, pasangan kamu pantas untuk diberitahu bagaimana keadaan hubungan kalian sehingga dia tau dimana posisinya. Keadaan serba tidak tau menimbulkan perasaan frustrasi pada pasangan kamu yang tentu saja dapat memperunyam masalah.Disaat-saat seperti inilah kalian harus menjadi sebuah tim yang mengatur taktik dan mengambil segala keputusan bersama.
- Renungkanlah bagaimana keadaan hubungan kamu. Apakah ada masalah lain yang muncul selain dari isu agama? Masalah beda agama yang cukup besar punya kemungkinan besar untuk menutupi masalah-masalah lain yang bisa mempengaruhi kelangsungan cerita cinta kamu.
- Ingatlah jika kamu tidak harus dan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Saat ada dua kepentingan bertentangan, kemungkinan ada salah satu pihak yang dimenangkan dan satu dikalahkan. Ambillah keputusan yang paling sesuai dengan apa yang kamu inginkan, karena biar bagaimanapun, hidup ini adalah hidupmu.
- Jika kamu tidak memiliki keberanian menghadapi masalah ini, urungkan saja niat kamu untuk melanjutkan hubungan dengan kekasih
Permasalahan ini memang sangat rumit, bagaikan makan buah simalakama. Dan sebagai manusia biasa gue ga punya jawaban untuk permasalahan tersebut. Jadi kita cuma bisa berharap pada yang namanya keajaiban cinta. Toh mencintai itu juga bukan tindakan kriminal, jadi perjuangkan cintamu atau akhiri sekarang juga daripada menebar perih di kemudian hari.
So, bila ada dari temen-temen yang punya kasus seperti di atas bisa di share kan di koment box.
"Perbedaan tak seharusnya membuatmu berpisah, karena perbedaan menyadarkanmu bahwa kalian saling membutuhkan dan bisa saling melengkapi". - micha