Apa sih stress itu? Stress adalah kondisi psikologis dimana terjadi perbedaan antara keinginan dan kenyataan. Jadi stress merupakan suatu bentuk emosi. Stress terjadi karena apa yang kita inginkan atau harapkan tidak sesuai dengan realita. Misalnya bambang adalah seorang cowok yang sudah lama banget suka sama dara, apapun di lakukan si bambang untuk mendapatkan hati dara. Tapi apa yang terjadi, dara malah suka dengan orang lain, hal ini tentu saja membuat bambang stress, dan akhirnya bambang tiduran di rel. Kasihan..
Stress dapat terjadi pada siapa saja, karena setiap orang pastinya mempunyai emosi yang tidak stabil alias labil. Stress bisa berbentuk positif dan negatif, yang bersifat positif misalnya dalam lingkungan kerja bagi para profesional, tekanan yang dapat berupa beban kerja yang berat serta tenggat waktu yang mepet dipandang sebagai tantangan positif yang dapat menaikan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan dari pekerjaan mereka.
Sedangkan yang bersifat negatif, biasanya akan membuat penderita stress ini akan makin terpuruk, karena apa yang mereka inginkan tidak menjadi kenyataan. Misalnya bagi yang udah bertahun-tahun skripsi dan tidak kelar-kelar akhirnya malah menjadi malas. Atau yang bertahun-tahun menjomblo, akhirnya putus asa. #Jleb..
Sebenernya apa sih yang menyebabkan stress itu? Faktor-faktor yang menyebabkan stress dapat di bagi menjadi dua faktor, yaitu faktor psikologis/ pribadi dan faktor sosial/ lingkungan.
1. Faktor pribadi
Stress terjadi dapat terjadi di dalam pemikiran kita saja, jadi terkadang apa yang ada di pikiran kita dapat membuat stress kita sendiri. Misalnya kita akan berkenalan dengan cewek, tapi tiba-tiba saja ada kata-kata yang muncul dipikiran kita, "bagaimana kalo cewek itu sudah punya cowok" atau "wajah gue kan jelek", atau "gimana kalo nanti gue ditolak". Nah karena pemikiran-pemikiran negatif kita sendiri itulah yang malah membuat kita menjadi stress sendiri.
Faktor pribadi yang menyebabkan stress lainnya adalah kehilangan harta atau jabatan atau kematian. Banyak juga bukan para calon-calon Bupati dan Gubernur yang stress karena mereka tidak terpilih. Padahal mereka sudah melakukan apapun untuk menjadi terpilih. Selain itu faktor kematian atau ditinggal pergi oleh orang yang sangat kita sayangi juga bisa menyebabkan stress, misalnya bapak Habibie yang ditinggal pergi Istrinya.
2. Faktor Sosial
Banyak sekali faktor-faktor sosial yang bisa menimbulkan stress. Misalnya aja di lingkungan pekerjaan, beban kerja yang berat serta waktu yang mepet ditambah rekan kerja yang tidak menyenangkan bisa membuat kita menjadi stress. Selain itu letak atau tempat pekerjaan elo yang deket dengan bengkel servis motor misalnya yang setiap hari harus mendengar suara-suara bising bisa juga menambah tingkat ke stress-an.
Setelah kita tahu tentang faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan strees, akibat apa saja yang bisa ditimbulkan stress ini? Gue sudah ngebahas di atas bahwa stress itu dapat bersifat positif dan negatif tergantung bagaimana kita menyikapinya. Stress dapat mengakibatkan gangguan emosional pada diri kita, orang yang stress biasanya akan berubah menjadi agresif atau mudah marah, bahkan ada juga yang berubah menjadi pendiam. Hal itu disebabkan karena banyaknya beban yang terlalu berat dalam pikiran sehingga dapat merubah kondisi kejiwaan seseorang, dan akhirnya menjadi gila.
Orang yang stress bisa juga melampiaskan emosinya dengan makan atau ngemil dengan tidak terkontrol, misalnya makan 6 piring sekaligus, sehingga akan meningkatkan resiko obesitas. Ada juga orang yang melampiaskan stressnya dengan belanja atau menjadi shoppaholic, hal ini malah akan menimbulkan stress lagi karena akan membuat tagihan kartu kredit membengkak dan uang elo habis tiba-tiba.
Stress juga berakibat pada kesehatan. Bagi orang penderita maag, biasanya kalo stress, penyakit maagnya tersebut akan mudah kambuh. Hal ini disebabkan karena jika pikiran kita terlalu banyak beban, maka akan meningkatkan produksi asam lambung di dalam tubuh. Dengan meningkatnya asam lambung tersebut maka tentu saja resiko terkena maag semakin besar. Dan kalo sudah akut maka sebaiknya segera hindari deh stress.
Stress itu bukan seperti sakit kepala yang kalo di obati dengan obat sakit kepala akan sembuh. Stress itu sebuah kondisi psikologis, yang artinya obatnya ada pada diri kita sendiri. Nah lantas bagaimana cara mengobati stress?
1. Lakukan hal-hal yang elo sukai
Melakukan hal-hal yang disukai bisa terbukti menghilangkan stress. Karena saat melakukan hal-hal yang elo sukai tentu saja elo akan merasa senang, dan bisa melupakan masalah-masalah elo. Misalnya kalo elo hobi joging Jawa-Papua, lakukanlah hal-hal tersebut, karena pasti elo bakalmelupakan sejenak masalah elo.
2. Ceritakan masalah elo
Menceritakan masalah-masalah elo dengan orang-orang terdekat juga bisa mengurangi stress. Dengan curhat dengan teman atau pacar pasti sebagian dari masalah elo akan berkurang. Selain itu temen lo pasti juga bakal ngasih solusi tentang masalah elo itu. Jadi jika ada masalah jangan takut untuk cerita dengan orang-orang terdekat.
3. Porsi makan yang tepat
Banyak orang-orang yang stress di luar sana yang jika stress maka nafsu makannya akan menjadi brutal, yang sampai-sampai lupa fungsi gigi itu apa. Hal ini tentu saja tidak baik untuk kesehatan. Makan dengan porsi yang tepat akan membuat tubuh tetap terjaga staminanya, sehingga saat stress tubuh elo akan tetap mendapat zat-zat yang diperlukan tubuh. Misalnya aja kulit manggis yang di klaim bisa mengurangi stress.
4. Dengarkan musik
Jangan ragukan kekuatan dari music. Musik kadang dapat membuat kita menjadi rileks dan santai, apalagi jika lagu-lagu yang di sukai. Malah akan lebih baik jika kita ikutan bernyanyi atau berkaraoke bersama-sama teman se-genk. Hal ini akan membuat elo tambah rileks dan melupakan masalah elo.
5. Pijat
Mintalah temen atau keluarga elo untuk memijat bahu dan leher lo untuk sejenak. Karena dengan di pijat, elo akan menjadi lebih rileks. Hal ini disebabkan kemampuan terapi pijat untuk mengusir stres berasal dari pengaruh
biokimia tubuh yang berubah setelah mendapat sentuhan tangan. Dalam
rangkaian studi yang dilakukan terhadap 500 pria, wanita dan anak-anak
yang menderita stres ditemukan hormon stres mereka berkurang hingga 53%. Tapi jangan pergi ke panti pijat plus-plus ya, hahaha.
Mungkin cukup sekian dulu tips-tips dari gue tentang cara mengobati stress. Stress seringkali di sebut-sebut sebagai sesuatu yang negatif atau buruk. Tapi bila kita bisa memikirkan hal tersebut lebih luas lagi, setiap orang memerlukan sebuah tekanan atau beban dalam hidupnya untuk hidup yang lebih baik.