Sebagai salah satu penggila aplikasi Instant Messaging (IM) kali ini gue mau angkat bicara nih tentang banyaknya aplikasi IM yang sedang marak-maraknya di jagat internet Indonesia. Dulu gue chatingan cuman lewat Yahoo Messenger dan Mig33. Tapi seiring berkembangnya teknologi dan berubahnya selera orang, tentu saja menjadi bosan dan ingin beralih ke sesuatu yang baru.
Belakangan ini, aplikasi instant messaging seperti WeChat, Kakao Talk, WhatsApp, dan Line semakin populer, tentu saja semua itu lewat iklan-iklan di TV yang marak beredar. Karena aplikasi IM tersebut semakin populer dan berpotensi menjaring para ABG-ABG labil di Indonesia, maka para developer aplikasi tersebut sekarang mulai berlomba-lomba untuk mengais rejeki di Negara kita tercinta ini.
Semakin banyaknya jumlah pengguna Smartphone ini melatar belakangi bertambahnya pertumbuhan internet di Indonesia. Karena itu, mendorong munculnya aplikasi-aplikasi yang memanfaatkan akses internet dan salah satunya adalah aplikasi Instant Messaging (IM).
Kali ini gue bakal memberikan sedikit ulasan tentang aplikasi-aplikasi Instant Messaging yang lagi marak-maraknya beredar di Indonesia. Aplikasi-aplikasi tersebut antara lain WeChat, Kakao Talk, WhatsApp, dan Line. Disini gue akan menjelaskan tentang aplikasi-aplikasi tersebut, baik dari fungsinya dan fitur-fitur yang diberikan, dan tentu saja gratis.
Kakao Talk
Kakao Talk adalah salah satu layanan Instant Messaging yang cukup agresif menjaring ABG-ABG ababil di Indonesia, termasuk ibu-ibu rumah tangga. Bahkan, Kakao Talk menargetkan untuk menarik pengguna sebanyak mungkin saat diperkenalkan secara resmi di tanah air akhir Maret lalu.
Untuk menarik minat pengguna di tanah air ternyata tidak mudah. Walaupun sudah di gembor-gemborkan lewat iklan, tapi untuk menjaring minat user untuk mendownload dan menggunakannya cukup sulit. Terkecuali para ABG-ABG labil ini, aplikasi ini belum di iklankan saja mereka udah punya aplikasinya. Benar-benar tak disangka.
Untuk menarik minat user menggunakan Kakao Talk ini, mereka menghadirkan layanan menarik seperti stiker dan emoticon. Kakao Talk menghadirkan stiker dan emoticon yang variatif dan melibatkan unsur budaya lokal. Contoh emoticon yang mengandung budaya lokal adalah adanya emoticon pocong, mungkin sedang dikembangkan juga emoticon kuntilanak, suster ngesot, dan mak lampir kali ya. Selain emoticon hantu lokal, ada juga emoticon artis-artis Indonesia seperti, Afgan, Sherina, Saykoji dan Fitri Tropika.
Dan tentu saja tidak lupa fitur andalan dari Kakao Talk sendiri yaitu, layanan menelpon gratis atau group chat sesama akun. Ternyata respon para pengguna terhadap kehadiran Kakao Talk cukup antusias. Mengingat aplikasi ini adalah gratis maka antusiasme masyarakat terhadap aplikasi ini juga besar.
Untuk sumber penghasilan, Kakao Talk ini mengandalkan konten game. Jadi, jika pengguna Kakao Talk mendownload game (secara gratis), maka pada game tersebut akan ada sebuah benda virtual yang bisa di beli. Dari situlah penghasilan Kakao Talk ini. Selain itu Kakao Talk juga mengusung fitur e-commerce semisal pengguna bisa mengirim kupon belanja.
Di Indonesia Kakao Talk mencoba untuk bekerja sama dengan Operator Selular XL dan membuka carrier billing untuk memfasilitasi pembelian aplikasi atau game dengan cara memotong biaya dari pulsa pengguna.
Line
Selain Kakao Talk, Line Messenger juga menjadi aplikasi Instant Messaging yang cukup populer di Indonesia. Layanan Im asal Jepang ini mengandalkan beberapa fitur andalan untuk menjaring pengguna. Antara lain, layanan komunikasi, free messaging, panggilan (call) dari PC ke PC, PC ke mobile, ataupun dari mobile ke mobile.
Salah satu layanan andalan dari Line adalah "Sticker". Sticker inilah yang membedakan Line dengan aplikasi lainnya yang sejenis, dan itu adalah salah satu keunggulannya. Beberapa kelebihan lainnya dari Line adalah layanan game, aplikasi kamera dan tools, serta akun publik yang bisa di-follow para pengguna Line. Perbedaan Line dengan aplikasi Instant Messaging lainnya adalah karena Line sudah memiliki ekosistem sosial.
Sumber penghasilan dari Line ini lebih memilih dengan model B2C (Business to Company) dan B2B (Business to Business). Antara lain, dengan menjalankan konten premium seperti LINE Pop dan LINE Game.
WeChat
Aplikasi Instant Messaging WeChat ini telah digunakan oleh 300 juta orang dari seluruh dunia. Aplikasi Im WeChat ini menjadi aplikasi populer app store di Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Bahkan WeChat telah diklaim sebagai aplikasi chatting paling favorit di Indonesia dan Malaysia.
WeChat sudah mempersiapkan untuk menambah update-update spesial dalam meningkatkan penggunaan aplikasi ini. Indonesia akan menjadi salah satu negara yang pertama tahu bahwa dalam waktu dekat WeChat akan melepaskan pasaran di Indonesia.
WhatsApp
Aplikasi Instant Messaging lainnya yang tak kalah agresif adalah WhatsApp. Aplikasi ini sudah mencapai 200 juta pengguna aktif setiap bulannya. WhatsApp ini, di klaim akan mampu menumbangkan popularitas dari situs microblogging yaitu Twitter. Menurutnya CEO WhatsApp ini, lebih dari 20 Miliar pesan telah terkirim dan diterima setiap harinya.
Sumber penghasilan dari aplikasi Instant Messaging WhatsApp iniberasal dari uang langganan yang dipatok setelah tahun kedua pemakaian aplikasi tersebut. WhatsApp lebih memilih memperoleh penghasilan dengan cara berlangganan daripada menampilkan iklan di aplikasi.
Nah, itu tadi beberapa aplikasi Instant Messaging yang sedang booming akhir-akhir ini di Indonesia. Berbagai fitur dan layanan menarik telah dikeluarkan dari berbagai developer tersebut. Jadi, aplikasi IM mana yang bakal menjadi pilihan lo? Apakah Kakao Talk? Line? WeChat? atau WhatsApp?