Sebulan yang lalu gue ama temen-temen gue berencana untuk piknik ke Pacitan. Karena hari itu merupakan hari libur memperingati Idul Fitri. So, pastinya temen-temen gue dari berbagai belahan dunia pada pulang ke kampung untuk bertemu keluarga. Jadi kami sempatkan untuk mengadakan piknik. Dan yang jadi tujuan kami adalah "Pantai Klayar". Kenapa kami milih pantai klayar? Karena kami belum pernah ada yang kesana, walaupun gue yang orang pacitan pun belum pernah kesana. Dan menurut kabar, pantai tersebut sangatlah indah.
Akhirnya terpilihlah 10 orang tuna-asmara yang ikut dalam perjalanan kami, siapakah mereka?
|
Coba tebak yang mana gue :p |
Gue ama temen-temen gue berangkat dari Sukoharjo sekitar jam 9 pagi, kami semua naik motor. Dan perjalanan dari Sukoharjo untuk sampai ke Pantai Klayar membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Waktu yang cukup lama untuk membuat pantat jadi ambeien. Karena hari itu merupakan hari libur masal, maka jalanan agak ramai sehingga sempat terjadi macet. Ditambah jalan menuju Pantai Klayar ternyata sangat sempit, untuk lewat 1 buah mobil aja harus antri, dan jalanya pun sangat curam. Tapi kami tidak sia-sia setelah melewati perjalanan yang sangat beresiko tersebut, akhirnya kamisampai di Pantai Klayar. Ini dia pantainya!
|
Sangat indah bukan? |
|
Ombak besar ciri khas Pantai selatan. |
|
Keindahan bisa berubah jadi marabahaya! |
Setelah melihat keindahan Pantai Klayar, tiba-tiba lelah dan capek selama perjalanan tadi menghilang. Kami semua takjub akan keindahan Pantai Klayar, pasir putih nan lembut, serta batu karang yang tertata rapi membuat mata kami seolah-olah tidak berkedip. Tanpa pikir panjang gue ama temen-temen gue langsung menjelajahi semua titik di Pantai tersebut, ternyata pantai tersebut cukup ramai pengunjungnya.
Kamera gue gak berhenti untuk mengambil gambar yang ada di depan mata gue. Sampai akhirnya gue melihat pelat yang ada tulisanya "Dilarang Mendekati Seruling Laut Pada Radius 50 Meter". Gue ama temen-temen gue langsung penasaran, apa sih seruling laut itu? Lalu kami bertanya kepada penjaga yang ada di Pantai tersebut. Dan ternyata penjaga tersebut mau mengantarkan kami ke Seruling Laut tadi.
Dengan rasa penasaran yang masih mengganjal, gue ama temen-temen pun mengikuti penjaga tadi. Akhirnya gue ama temen-temen tiba di tempat yang di beri nama Seruling Laut tadi. Ternyata seruling laut itu sebuah karang yang tengahnya berlubang, sehingga jika ada ombak besar, maka ombak tersebut akan masuk ke dalam karang tadi. Karena besarnya ombak yang datang maka akan menimbulkan bunyi yang seperti suara seruling. Berikut penampakannya.
|
Gue gak berhasil motret pas ada airnya :D |
Setelah puas foto-foto dan melihat seruling laut tadi, gue ama temen-temen lantas bergegas mencari tempat untuk makan. Karena perut gue udah keroncongan, gue pun makan dengan brutalnya. Dan setelah tiba waktunya untuk bayar, gue pun sempet shock dan mimisan. Gila mahal bener makanan disana coy, apalagi sebagai orang yang gak mau rugi gue merasa dirampok waktu itu. Tapi maklum lah namanya juga tempat wisata.
Gak terasa matahari pun hampir terbenam, gue ama temen-temen bergegas untuk pulang. Rasa capek, ngantuk, lelah, disertai shock tadi pun masih berasa. Tapi gue puas, piknik bersama 10 orang tuna-asmara serta keindahan Pantai Klayar gak bisa di nilai. Dan gue bangga bisa menuliskan pengalaman gue di sini. So, bagi kalian yang bingung memilih tempat wisata bersama keluarga dan teman, kalian bisa memilih pantai Klayar sebagai pilihan kalian. Tapi jangan berwisata bersama pasangan kalian, karena ada mitos yang mengatakan bahwa jika ke Pantai Klayar bersama pacar maka hubungan kalian gak akan langgeng alias putus, huahaha.
CMIIW!!